Sampling Error dan Non-Sampling Error
Artikel sebelumnya telah membahas
hubungan antara Presisi dan Total Error. Seperti yang diketahui bahwa
presisi atau tingkat akurasi suatu survei bergantung pada besar kecilnya
total error. Semakin kecil total error maka kan semakin tinggi pula
tingkat akurasi suatu survei, demikian juga sebaliknya. Nah, besar total
error tersebut ditentukan oleh dua hal, yakni variabel error dan bias.
Dimana variabel error yang dimaksud terdiri dari Sampling Error dan
Non-sampling Error (yang akan dibahas berikut ini) sedangkan Bias
terdiri dari Sampling Bias dan Non-Sampling Bias (yang akan dibahas pada
artikel berikutnya).
Pada pelaksanaan survei umumnya selalu terdapat sampling error dan nonsampling error. Lain halnya dengan pelaksanaan sensus, dimana tidak akan ditemui sampling error. Sebab dalam pelaksanaan sensus tidak menggunakan teknik sampling tertentu melainkan semua unit dari populasi dicacah secara lengkap dan menyeluruh. Sehingga dalam sensus hanya dikenal nonsampling error yang umumnya berupa humman error.
Pada pelaksanaan survei umumnya selalu terdapat sampling error dan nonsampling error. Lain halnya dengan pelaksanaan sensus, dimana tidak akan ditemui sampling error. Sebab dalam pelaksanaan sensus tidak menggunakan teknik sampling tertentu melainkan semua unit dari populasi dicacah secara lengkap dan menyeluruh. Sehingga dalam sensus hanya dikenal nonsampling error yang umumnya berupa humman error.
Untuk mengurangi sampling error
pada suatu survei dapat dilakukan dengan menambah ukuran sampel. Namun,
resikonya, ukuran sampel yang lebih besar akan berpeluang untuk
meningkatkan nonsampling error yang biasanya berupa humman error.
Namun demikian, nonsampling error dapat dikurangi dengan merancang dan
melaksanakan survei sebaik-baiknya. Hasil survei akan menjadi efektif
dan efisien bila total error kecil dimana besar sampling error dan nonsampling error sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar