Jumat, 15 Maret 2013

Gagak Hitam

Gagak Hitam

gagak
Pada tahun 1945, Seorang Filsuf Jerman  Carl Gustav Hempel menerbitkan essay berjudul Studies in the Logic of Confirmation yang menujukkan adanya paradoks pada metode penelitian saintis yang menggunakan penalaran induktif.  Paradoks tersebut dinamakan Paradoks burung Gagak atau dinamakan juga Paradoks Hempel.
Misalkan kita memmpunyai hipotesis:
(1) Semua Burung Gagak berwarna hitam.
Untuk membuktikan secara saintis pernyataan (1) tentu saja kita harus melakukan penelitian / pengamatan.
Hari ke-1: Semua gagak yang kita lihat berwarna hitam
Hari ke-2: Kita masih melihat gagak berwaran hitam
:
:
Hari Terakhir: Tetap gagak yang kita lihat semuanya berwarna hitam
Menurut Penalaran Induktif dapat kita simpulkan:
Ya… memang benar, semua gagak berwarna hitam.
Pernyataan (1) adalah pernyataan berbentuk implikatif “Jika P maka Q”, penyataan (1) sebenarnya merupakan bentuk sederhana dari:
Jika suatu objek berwarna hitam maka objek tersebut burung gagak.
Menurut hukum Logika pernyataan implikatif ” Jika P maka Q” ekuivalen / sami mawon (secara logika) dengan kontrapositif ” Jika tidak Q maka tidak P”.
Contoh: Pernyataan ” Jika Saya tinggal di Bogor maka saya tinggal di Jabotabek” sama saja dengan ” Jika saya tidak tinggal di Jabotabek maka saya tidak tinggal di Bogor”.
Pernyataan  ”Jika suatu objek berwarana hitam maka objek tersebut burung gagak ” sama saja dengan ” Jika suatu objek tidak berwarna hitam maka objek tersebut bukan burung gagak”, dapat kita sederhanakan menjadi
(2). Semua yang tidak berwarna hitan bukanlah burung gagak.
Telah kita bahas pernyataan (1) dan (2) sami mawon. Apa artinya? Artinya bukti-bukti untuk pernyataan (2) juga merupakan bukti-bukti untuk pernyataan (1).
  • Daun berwarna hijau
  • Celana Jeans berwarna biru.
  • Mawar berwarna merah
  • Pisang berwaran Kuning.
Ke-4 hal diatas merupakan bukti-bukti untuk pernyataan (2). Dengan kata lain hijaunya daun, birunya celana jeans, merahnya mawar, dan kuningnya pisang dapat dijadikan bukti-bukti bahwa semua gagak berwarna hitam, Mmm tidak masuk akal bukan??
Dalam  Sains yang menggunakan penalaran induktif, untuk membuktikan suatu hipotesis kita harus mencari bukti-bukti yang mendukung. Paradoks burung gagak menujukkan secara logika kita boleh menggunakan bukti-bukti yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan hipotesis.
Catetan:
Sumber: tribuneindia.com
Sumber: ariaturns
Sebenarnya ada gagak putih/ Albino. Jadi pernyataan (1) adalah salah. Mungkin di Tahun 1940an, orang tidak tahu bahwa gagak albino itu ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar